Jumat, 15 Maret 2013

PEMUDA YANG CERDAS DAN MANDIRI SEBAGAI INVESTASI PEMBANGUNAN ACEH



                                                                                                    Lholsumawe 09 November 2012

PEMUDA YANG CERDAS DAN MANDIRI
SEBAGAI INVESTASI PEMBANGUNAN ACEH
Visi dan misi merupakan salah satu komponen dasar atas suatu lembaga yang didirikan tanpa kecuali Organisasi Kepemudaan.Itu sebabnya agar kita punya arah dalam membawa perubahan,maka kita harus mengkonsepsi visi dan misi yang jelas pandang,terukur dan realistis.Visi dan misi harus menjadi semangat bersama pihak-pihak terkait,karena pembangunan suatu wilayah dapat melibatkan dari berbagai eleman masyarakat,maka visi dan misi mestilah didesiminasikan secara meluas,sehingga masyarakat pun memiliki visi dan misi yang sama,dan memudahkan dalam implamentasi strategis untuk pencapain hal tersebut.
Dengan memadukan antara harapan dan kenyataan yang riil akan melahirkan visi dan misi yang lebih transparan,terukur dan realistis,maka visi dan misi pemuda dalam membawa perubahan terhadap pembangunan Aceh mestilah digrasifikasi berdasarkan impian (harapan) dan potensi (kenyataan).
Dalam kenyataan Aceh pernah dilanda konflik yang berkepanjangan yang membuat masyarakat seakan terpaku dalam pandangan kosong,tanpa harapan untuk dapat bangkit menyonsong masa depan yang lebih cerah,keterpurukan dalam segi pendidikan dan pembangunan membuat suara pemuda lemah dan tak berdaya.Padahal derap langkah pemuda merupakan salah satu titik temu yang membawa kepada perubahan.Semangat kebangsaan nasional yang diploklamirkan pemuda tempo dulu tepatnya pada tanggal 20 Mei 1980,dan sumpah pemuda yang diikrarkan pada tanggal 28 Okteber 1928 yang menyatakan;satu bangsa,satu bahasa dan satu tanah air,seolah-olah tidak akan pernah dirasakan oleh masyarakat Aceh.
Namun demikian sebuah epilog kehidupan masyarakat Aceh tergambar dalam salah satu hadih maja “Pat ujeun yang hana pirang,pat prang yang hana reda”.Bencana alam gempa dan tsunami merupkan salah satu pemicu lahirnya Aceh baru dalam frame perdamain.Atas berkat Rahmat Allah SWT lahirnya visi dan misi untuk membangun Aceh kearah yang lebih baik,melalui harapan dan potensial dari pemuda merupakan langkah awal pasca perdamain yang dalam jangka panjang memerlukan pemuda-pemuda yang berkualitas tinggi,karena akan bagaimana warna Aceh beberapa tahun yang akan datang,pemuda itu jawabannya,bahkan dari segi agamapun akan bagaimana syariat Islam di Aceh sepuluh,dua puluh,tiga puluh tahun yang akan datang,pemuda-pemudi itu pula jawabannya.Maka dalam hal ini perlu perhatian yang lebih serius dari berbagai elemen untuk mengantisipasi agar bangsa Aceh tidak menumbuhkan bibit-bibit pemuda yang bermental cengeng,pemuda-pemuda yang hanya bisa mengglayuti fasilitas atasan,tanpa itu tidak bisa berbuat apa-apa,yang dalam jangka panjang tidak akan membawa perubahan terhadap pembangunan di Aceh.
Dewasa ini organisasi kepemudaan merupakan salah satu bentuk solidaritas kepedulian terhadap berbagai sektor,baik sektor pembangunan,sosial,budaya dan lain sebagainya,sehingga antara pemuda dan lingkungan strategis yang melingkupinya tidak bisa dipisahkan,dimana peran pemuda ini dalam catatan sejarah merupakan aktor utama yang memiliki peran strategis dalam epilog perjuangan dan perubahan bangsa.
Kebangkitan pemuda-pemuda dalam bingkai organisasi kepemudaan yang mempunyai nilai-nilai historis dalam ranah pembangunan dan perubahan bangsa,ini dipicu dari cita-cita menyatukan organisasi-organisasi pemuda dalam satu forum yang diadakan pada tanggal 30 April 1926,yang dihadiri oleh wakil-wakil organisasi pemuda seperti;Jong Java,Jong Sumatranen Bond dan dari organisasi pemuda lainnya,yang pada gilirannya melahirkan kongres pemuda Indonesia II,dan menyerukan persatuan berbagai organisasi pemuda dalam satu organisasi pemuda Indonesia,sehingga pada tanggal 28 Okteber 1928 lahirlah sumpah pemuda sebagai wujud kepedulian terhadap perjuangan bangsa.
Sungguhpun demikian,kalau kita amati dari aspek sosiologi,maka kaitan ini muncullah pertanyaan-pertanyaan terhadap perubahan yang ada di Aceh pasca perdamain,yang perubahan tersebut bukan hanya sekedar dari segi pembangunan,akan tetapi menyangkut juga sosial,budaya dan bahkan pendidikan.Apa yang terjadi dengan pemuda Aceh?Sehingga tidak jarang kita liat disurat kabar terjadinya tawuran hanya karena masalah spele.Dimanakah nilai-nilai sumpah pemuda yang telah dikukuhkan oleh pendahulu kita?Ini sebagai bagian dari tanggung jawab kita bersama,sehingga jati diri pemuda-pemuda kita dapat kembali pulih dalam wadah pemersatu bangsa,bahasa dan tanah air.
Meskipun peran organisasi kepemudaan yang proaktif sangat mendukung kemajuan dan perubahan di Aceh,maka hal serupa juga yang harus dilakukan oleh pemeerintah,karena bagaimanapun juga pemerintah mempunyai keweanagan yang melekat pada jabatannya dalam menjalankan perannya sebagai wakil rakyat atau tempat penampungan aspirasi masyarakat,kalau visi dan misi pemerintah jelas pandang,terkur dan realistis,maka perubahan yang berdampak bagi masyarakat akan relevan dengan harapan dan kenyataan,tapi bagaimana jika yang terjadi sebaliknya pemrintah yang terkesan hanya sekedar menghabiskan anggaran negara,implamentasi pembangunan yang satu belum sustainable (berkelanjutan)sudah sibuk merancang program-program yang lain,akhirnya program tersebut berjalan macet,bukankah Aceh memang sudah saatnya bangkit dari keterpurukan secara totalitas dengan membangun karakter bangsa,menimalisir pengangguran,meningkatkan mutu pendidikan,agar bangsa Aceh tidak menjadi tamu bagi tuan rumahnya sendiri.Oleh sebab itu organisasi kepemudaan harus menjadi mutifator utama yang mempunyai visi dan misi jelas dalam merehabilitasi perubahan supaya tercapainya kemkmuran dan keadilan dalam masyarakat.
Memang kita bukan hidup untuk masalalu atau harus larut dalam sejarah,tapi perlu juga diketahui bahwa sejarah merupakan salah satu catatan dalam proses perjalanan perjuangan dengan data-data akuntabel yang dapat kita jadikan sebagai teori dalam menelusuri perkembangan zaman,seperti pergerakan dalam suatu organisasi yang pernah didirikan oleh Jong Java,Jong Sumatranen Bond dan organisasi lainnya,sehingga melahirkan sumpah pemuda yang merupakan bukti otentik dalam ritme sejarah dengan visi dan misi yang jelas,terukur dan realistis.Maka dari itu lahirnya kesan-kesan yang dapat kita ambil contoh,yang bahwa persatuan dan kesatuan dalam arah menuju kemajuan dan perubahan sebagai modal utama dalam membangun bangsa yang langkah awalnya diawali oleh kaum muda dalam bentuk birokrasi keorganisasian yang dilatar belakangi oleh pemuda-pemuda yang cerdas dan kreatif.
Pada tanggal 28 Oktober tiap tahunnya kita memperingati hari sumpah pemuda yang merupakan hari bersejarah bagi bangsa Indonesia,dengan spirit perjuangannya memberikan inspirasi bagi kita dalam membawa perubahan,dan kesempatan yang baik pula untuk intropeksi rasa kesadaran terhadap bangsa.Aceh dalam masa ke emasan ini sedang berjuang menuju ke arah yang lebih baik,yang membutuhkan pemuda-pemuda yang bersemangat,cerdas,kreatif dan inovatif dalam mengembangkan organisasi kepemudaan,membawa perubahan yang menghuruskan kerja keras agar wujud dan cita masyarakat tercapai secara maksimal.
Organisasi kepemudaan yang mengukir prestasi dalam sub membawa perubahan terhadap bangsa telah membuktikan kebaktiannya terhadap masyarakat,bangsa dan negara untuk tercapainya tujuan yang mulia tanpa mengharapkan imbalan dari manusia,ketulusan dan rela berkorban demi kemakmuran serta kelestarian masyarakat,merupakan salah satu patriot dari kepahlawanan.Pahlawan bukan hanya saja terbatas kepada tingkat kemiliteran yang teng-teng senjata,akan tetapi gelar pahlawan lazimnya disandang karena yang bersangkutan memiliki jasa yang sangat besar terhadap bangsa dan negaranya.Oleh karena demikian organisasi kepemudaan bisa juga dikatakan sebagai pahlawan yang senantiasa menyumbangkan prestasinya dalam berbagai aspek.
Maka dari itu marilah kita mengenang kembali jasa-jasa pemuda serta menerapkan semangat perjuangan sebagaimana yang telah dikukuhkan oleh pendahulu kita,agar organisasi kepemudaan khususnya di Aceh semakin exis dalam mencapai perubahan,sehingga kita terlepas dari pepatah yang mengatakan”buya krueng teudong-dong,buya tamong meuraseki”.Masa depan bangsa Aceh ada dalam genggaman pemuda-pemuda Aceh.Insyaallah.
Penulis :
Nama                          : Wazir
Tempat/Tgl Lahir        : Guha Uleue 08 Oktober 1986
E-mail                         : wajhir@yahoo.com
Hp                               : 085276852109
Jurusan/Prody            : Syari’ah/Ahwal al-Syakhsyiyah (SAS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar